"Girls are taught a lot of stuff growing up. If a guy punches you, he likes you. Never try to trim your own bangs and someday you will meet a wonderful guy and get your very own happy ending. Every movie we see, every story we're told implores us to wait for it, the third act twist, the unexpected declaration of love, the exception to the rule. But sometimes we're so focused on finding our happy ending we don't learn how to read the signs. How to tell from the ones who want us and the ones who don't, the ones who will stay and the ones who will leave. And maybe a happy ending doesn't include a guy, maybe... it's you, on your own, picking up the pieces and starting over, freeing yourself up for something better in the future. Maybe the happy ending is... just... moving on. Or maybe the happy ending is this, knowing after all the unreturned phone calls, broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment...you never gave up hope."
Gigi - He's Just Not That Into You
Friday, July 30, 2010
Thursday, July 29, 2010
takut berkata

`Sukab takut berkata, karena setiap kata bisa menjadi tanda, dengan tafsiran semaunya.`
(Surat dari Palmerah - SGA)
Wednesday, July 28, 2010
Umpatengkar (2)
Ketika dua manusia dengan tingkat sensitifitas rasa yang tinggi berteman...
...bahkan hal yang -seharusnya- sepele pun bisa memicu perselisihan.
...bahkan hal yang -seharusnya- sepele pun bisa memicu perselisihan.
Labels:
just a
Saturday, July 24, 2010
kehilangan anak kunci
Dan memang hanya Tuhan yang sanggup membolak-balikkan hati manusia. Lalu saya menyadari bahwa saya sendiri lah yang membatasi, menutupnya rapat-rapat dengan gembok yang anak kuncinya -saya pikir- telah saya simpan dengan rapih.
Belakangan terbuka sedikit celah, kecil sekali celahnya, dan saya pun kelimpungan mencari si anak kunci untuk merapatkannya kembali. Apa daya, anak kunci itu tidak kunjung saya temukan, dia menghilang entah kemana.
Tanpa sanggup saya bendung, celah itu semakin lebar, terus melebar, hingga akhirnya terbuka penuh. Dan sekarang siapa pun bisa keluar masuk tanpa permisi, tanpa basi-basi, bahkan tanpa mengizinkan saya untuk beradaptasi.
Ya, hati saya terbuka lebar, saya kehilangan si anak kunci, dan bahkan gemboknya sendiri sudah entah berada dimana. Saya hanya bisa diam, membiarkannya terbuka sampai entah kapan. Mungkin sampai ada orang yang menemukan si anak kunci lalu mengembalikannya kepada saya, mungkin sampai saya menyerah dan akhirnya menutup kembali hati saya dengan papan yang dipaku, ditutup permanen -sampai mungkin nantinya pun akan kembali jebol-, karena gembok ternyata mudah dibuka dan saya benci jika harus kecolongan tanpa pemberitahuan seperti ini lagi.
Hati saya terbuka lebar, jadi silahkan saja anda -siapapun anda- keluar masuk semaunya. Tapi berhati-hatilah, hati saya adalah barang pecah-belah yang rapuh dan akan sangat sulit menyatukan kembali serpihan-serpihannya.
Sabtu dini hari, 24 Juli 2010
Belakangan terbuka sedikit celah, kecil sekali celahnya, dan saya pun kelimpungan mencari si anak kunci untuk merapatkannya kembali. Apa daya, anak kunci itu tidak kunjung saya temukan, dia menghilang entah kemana.
Tanpa sanggup saya bendung, celah itu semakin lebar, terus melebar, hingga akhirnya terbuka penuh. Dan sekarang siapa pun bisa keluar masuk tanpa permisi, tanpa basi-basi, bahkan tanpa mengizinkan saya untuk beradaptasi.
Ya, hati saya terbuka lebar, saya kehilangan si anak kunci, dan bahkan gemboknya sendiri sudah entah berada dimana. Saya hanya bisa diam, membiarkannya terbuka sampai entah kapan. Mungkin sampai ada orang yang menemukan si anak kunci lalu mengembalikannya kepada saya, mungkin sampai saya menyerah dan akhirnya menutup kembali hati saya dengan papan yang dipaku, ditutup permanen -sampai mungkin nantinya pun akan kembali jebol-, karena gembok ternyata mudah dibuka dan saya benci jika harus kecolongan tanpa pemberitahuan seperti ini lagi.
Hati saya terbuka lebar, jadi silahkan saja anda -siapapun anda- keluar masuk semaunya. Tapi berhati-hatilah, hati saya adalah barang pecah-belah yang rapuh dan akan sangat sulit menyatukan kembali serpihan-serpihannya.
Sabtu dini hari, 24 Juli 2010
Labels:
just a
Thursday, July 15, 2010
Rollercoaster Ride
Currently listening : The Whitest Boy Alive - Rollercoaster Ride :)
It's better that i believe
That it's over
Waiting every day for a line
For a sign from you
It's a rollercoaster ride of emotions
Paralyzing me
Paralyzing me
It's better that we build on the dreams
In our own world
The bridge between the two
That could never hold our weight
That could never hold our weight
That could never hold our weight
It's better that i believe
That it's over
Waiting every day for a line
For a sign from you
It's a rollercoaster ride of emotions
Paralyzing me
Paralyzing me
It's better that we build on the dreams
In our own world
The bridge between the two
That could never hold our weight
That could never hold our weight
That could never hold our weight
Labels:
music
Zuper Youth 5!!! Music from tricolor and triband flags
SOUNDS FROM TRICOLOURS AND TRIBANDS OF EUROCOUNTRIES
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4481934
===o0o===
CURRENT LINE-UP!!!
- chronicles recorder as the whitest boy alive
- fuentes as butterfly explosion
- sparkle afternoon as motek
- the simple sample as tahiti80
- squaredance as phoenix
- sarin as milhaven
- SunCape as Neu!
- the telegraph reverb as M83
- pain is gone as tokio hotel
- vuje as the cranberries
===o0o===
for RSVP :
Sdr Dika Kotop (0856 9450 7419/021 - 9956 2428)
dikakotop@yahoo.co.id
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4481934
===o0o===
CURRENT LINE-UP!!!
- chronicles recorder as the whitest boy alive
- fuentes as butterfly explosion
- sparkle afternoon as motek
- the simple sample as tahiti80
- squaredance as phoenix
- sarin as milhaven
- SunCape as Neu!
- the telegraph reverb as M83
- pain is gone as tokio hotel
- vuje as the cranberries
===o0o===
for RSVP :
Sdr Dika Kotop (0856 9450 7419/021 - 9956 2428)
dikakotop@yahoo.co.id
YM : kotopdika
FB : Indika Sumardi
hope it will be the last cover show from us
hope it will be the last cover show from us
===o0o===
"Nonton gratis Zuper Youth 5!!! Music from tricolor and triband flags, duitnya bisa dipake buat charity pas acara. Yang kekumpul nanti bakal disumbangin ke Omah Sinau (OSIN). Seberapa peserpun akan berarti bagi masa depan tunas bangsa!"
"Nonton gratis Zuper Youth 5!!! Music from tricolor and triband flags, duitnya bisa dipake buat charity pas acara. Yang kekumpul nanti bakal disumbangin ke Omah Sinau (OSIN). Seberapa peserpun akan berarti bagi masa depan tunas bangsa!"
"Care for indie bands, care more for children education"
Tuesday, July 13, 2010
Tika & The Dissidents: Berburu Kepala di Salihara
Tulisan saya yang dimuat di Rebelzine.
Setelah sukses menyelenggarakan pertunjukan di kota pelajar, Yogyakarta, akhir April lalu, pada Sabtu, 12 Juni 2010, Tika and The Dissidents kembali membuat gelaran serupa di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Misinya tetap sama: “Pencarian Kepala.” Bagi masyarakat penikmat musik di Jakarta, penampilan mereka kali ini memang sangat dinanti-nanti. Ini terbukti dari ludesnya tiket sejak H-2.
Acara dijadwalkan mulai pukul 20.00, namun para penonton sudah mulai berdatangan sejak sore hari. Bahkan hujan yang seharian mengguyur ibukota di hari itu tak sedikitpun menyurutkan niat mereka untuk menyaksikan penampilan salah satu talenta berbakat dari skena indie tanah air ini.
Tepat sesuai jadwal, ditandai lebih dulu dengan bunyi gong khas Teater Salihara, para penonton beranjak tertib masuk ke dalam arena pertunjukkan. “Gelaran ini di konsep dengan sangat matang,” ujar saya dalam hati. Ini terlihat dari properti dan set area yang digunakan untuk melengkapi aksi band ini. Ada sebuah ayunan yang menjadi singgasana untuk sang biduanita. Lalu tampak pula beberapa lukisan kepala yang digantung berjajar dan di jadikan latar belakang pentas. Selain itu ada beberapa perkusi dan ada sebuah ranjang besi yang diletakkan di sisi kanan panggung.
Pertunjukkan diawali dengan tembang berjudul Gugur Sepatu. Lagu ini diambil dari album solo Tika, Frozen Love Songs (2005). Suasana muram nan eksotis pun sukses mereka ciptakan di materi pengantar ini. Kemudian disusul berturut-turut dengan Polpot dan Fever Fairytale. Memasuki tembang ke empat, barulah Tika (vokal) mulai menyapa penonton. Ia berusaha mencairkan suasana yang terkesan menegang sejak awal. Tak pelak pembahasan mengenai video syur dari kalangan selebritas papan atas negeri ini pun menjadi bahan celoteh sang biduanita.
Pada tembang kesebelas, Tika mengajak Mian Tiara untuk berduet menyenandungkan Uh Ah Lelah. Seolah ingin meresapi tema lagunya, Uh Ah Lelah mereka senandungkan di atas ranjang. Setelahnya, Tika and the Dissidents membawakan bocoran materi untuk album selanjutnya berjudul Psycotropicsun.
Sebagai pamungkas dari gelaran ini, Under Their Feet dimainkan. Seluruh personil pamit undur diri usai tembang ini berakhir, lalu beranjak ke belakang panggung. Namun, bagai anak-anak yang tidak rela tontonannya berakhir, para penonton yang hadir merengek minta tambahan sampai seluruh personil Tika and The Dissidents kembali ke atas pentas. Ketika terpenuhi, mereka bertepuk riuh. Seluruh penonton pun kemudian berdiri untuk sama-sama menyanyikan tembang kebangsaan para buruh, Mayday, yang sekaligus –benar-benar– menjadi penutup keseluruhan pertunjukkan malam itu.
Teks: Yanti Kusumadewi/Foto: Dok. Komunitas Salihara
Setlist:
- Gugur Sepatu
- Polpot
- Fever Fairytale
- Waltz Muram
- Venus Envy
- Clausmophobia
- Infidel Castratie
- Tentang Petang
- Red Red Cabaret
- 10. 20 Hours
- Uh Ah Lelah (with Mian Tiara)
- Psycotropicsun (New Song)
- Under Their Feet
Encore: Mayday
Labels:
music,
reportase acara,
snapshot
Friday, July 9, 2010
Mind Deer, do you mind, dear?
Mind Deer - The Humming Song
we don't need lyrics. cause it's all in our head.
we just sing along, without saying a word.
run and round we go, like the wind that blows!
weeps all nonsense, lick that wound in your tongue. and feel that beautiful sound!
the sound that came, out of nowhere. then all we know we just sitting there!
humm..humm..humm.
no space to peace there. Merry go round give me peace there.
no space to peace there. only dream that always be there!
no space to peace there. all the wound, i miss you there.
Thursday, July 8, 2010
Juang Bujang
Postingan yang saya dedikasikan untuk Idham Saputra. *request sih minta di bikinin postingan di blog, aneh banget :p* Dan karena saya sedang amat sangat tidak kreatif maka inilah sedikit -katakan saja- wejangan untuk teman saya yang sering kali mengaku tampan, yang mana belakangan ini sering saya jadikan tempat curhat tidak jelas.
===oo0oo===
===oo0oo===
Ini fotonya Idham, sengaja di beginiin biar makin keluar aura tampannya :p
===oo0oo===
"...Anak orang kaya, kaya bukan karena orang tuanya yang kaya. Anak orang miskin, miskin bukan karena orang tuanya yang miskin." (Angkasa Yudistira - Juang Bujang)
===oo0oo===
Ini fotonya Idham, sengaja di beginiin biar makin keluar aura tampannya :p
Labels:
just a
Subscribe to:
Posts (Atom)
Friday, July 30, 2010
he's just not that into you Share
"Girls are taught a lot of stuff growing up. If a guy punches you, he likes you. Never try to trim your own bangs and someday you will meet a wonderful guy and get your very own happy ending. Every movie we see, every story we're told implores us to wait for it, the third act twist, the unexpected declaration of love, the exception to the rule. But sometimes we're so focused on finding our happy ending we don't learn how to read the signs. How to tell from the ones who want us and the ones who don't, the ones who will stay and the ones who will leave. And maybe a happy ending doesn't include a guy, maybe... it's you, on your own, picking up the pieces and starting over, freeing yourself up for something better in the future. Maybe the happy ending is... just... moving on. Or maybe the happy ending is this, knowing after all the unreturned phone calls, broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment...you never gave up hope."
Gigi - He's Just Not That Into You
Gigi - He's Just Not That Into You
Thursday, July 29, 2010
takut berkata

`Sukab takut berkata, karena setiap kata bisa menjadi tanda, dengan tafsiran semaunya.`
(Surat dari Palmerah - SGA)
Wednesday, July 28, 2010
Umpatengkar (2)
Ketika dua manusia dengan tingkat sensitifitas rasa yang tinggi berteman...
...bahkan hal yang -seharusnya- sepele pun bisa memicu perselisihan.
...bahkan hal yang -seharusnya- sepele pun bisa memicu perselisihan.
Saturday, July 24, 2010
kehilangan anak kunci
Dan memang hanya Tuhan yang sanggup membolak-balikkan hati manusia. Lalu saya menyadari bahwa saya sendiri lah yang membatasi, menutupnya rapat-rapat dengan gembok yang anak kuncinya -saya pikir- telah saya simpan dengan rapih.
Belakangan terbuka sedikit celah, kecil sekali celahnya, dan saya pun kelimpungan mencari si anak kunci untuk merapatkannya kembali. Apa daya, anak kunci itu tidak kunjung saya temukan, dia menghilang entah kemana.
Tanpa sanggup saya bendung, celah itu semakin lebar, terus melebar, hingga akhirnya terbuka penuh. Dan sekarang siapa pun bisa keluar masuk tanpa permisi, tanpa basi-basi, bahkan tanpa mengizinkan saya untuk beradaptasi.
Ya, hati saya terbuka lebar, saya kehilangan si anak kunci, dan bahkan gemboknya sendiri sudah entah berada dimana. Saya hanya bisa diam, membiarkannya terbuka sampai entah kapan. Mungkin sampai ada orang yang menemukan si anak kunci lalu mengembalikannya kepada saya, mungkin sampai saya menyerah dan akhirnya menutup kembali hati saya dengan papan yang dipaku, ditutup permanen -sampai mungkin nantinya pun akan kembali jebol-, karena gembok ternyata mudah dibuka dan saya benci jika harus kecolongan tanpa pemberitahuan seperti ini lagi.
Hati saya terbuka lebar, jadi silahkan saja anda -siapapun anda- keluar masuk semaunya. Tapi berhati-hatilah, hati saya adalah barang pecah-belah yang rapuh dan akan sangat sulit menyatukan kembali serpihan-serpihannya.
Sabtu dini hari, 24 Juli 2010
Belakangan terbuka sedikit celah, kecil sekali celahnya, dan saya pun kelimpungan mencari si anak kunci untuk merapatkannya kembali. Apa daya, anak kunci itu tidak kunjung saya temukan, dia menghilang entah kemana.
Tanpa sanggup saya bendung, celah itu semakin lebar, terus melebar, hingga akhirnya terbuka penuh. Dan sekarang siapa pun bisa keluar masuk tanpa permisi, tanpa basi-basi, bahkan tanpa mengizinkan saya untuk beradaptasi.
Ya, hati saya terbuka lebar, saya kehilangan si anak kunci, dan bahkan gemboknya sendiri sudah entah berada dimana. Saya hanya bisa diam, membiarkannya terbuka sampai entah kapan. Mungkin sampai ada orang yang menemukan si anak kunci lalu mengembalikannya kepada saya, mungkin sampai saya menyerah dan akhirnya menutup kembali hati saya dengan papan yang dipaku, ditutup permanen -sampai mungkin nantinya pun akan kembali jebol-, karena gembok ternyata mudah dibuka dan saya benci jika harus kecolongan tanpa pemberitahuan seperti ini lagi.
Hati saya terbuka lebar, jadi silahkan saja anda -siapapun anda- keluar masuk semaunya. Tapi berhati-hatilah, hati saya adalah barang pecah-belah yang rapuh dan akan sangat sulit menyatukan kembali serpihan-serpihannya.
Sabtu dini hari, 24 Juli 2010
Thursday, July 15, 2010
Rollercoaster Ride
Currently listening : The Whitest Boy Alive - Rollercoaster Ride :)
It's better that i believe
That it's over
Waiting every day for a line
For a sign from you
It's a rollercoaster ride of emotions
Paralyzing me
Paralyzing me
It's better that we build on the dreams
In our own world
The bridge between the two
That could never hold our weight
That could never hold our weight
That could never hold our weight
It's better that i believe
That it's over
Waiting every day for a line
For a sign from you
It's a rollercoaster ride of emotions
Paralyzing me
Paralyzing me
It's better that we build on the dreams
In our own world
The bridge between the two
That could never hold our weight
That could never hold our weight
That could never hold our weight
Zuper Youth 5!!! Music from tricolor and triband flags
SOUNDS FROM TRICOLOURS AND TRIBANDS OF EUROCOUNTRIES
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4481934
===o0o===
CURRENT LINE-UP!!!
- chronicles recorder as the whitest boy alive
- fuentes as butterfly explosion
- sparkle afternoon as motek
- the simple sample as tahiti80
- squaredance as phoenix
- sarin as milhaven
- SunCape as Neu!
- the telegraph reverb as M83
- pain is gone as tokio hotel
- vuje as the cranberries
===o0o===
for RSVP :
Sdr Dika Kotop (0856 9450 7419/021 - 9956 2428)
dikakotop@yahoo.co.id
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4481934
===o0o===
CURRENT LINE-UP!!!
- chronicles recorder as the whitest boy alive
- fuentes as butterfly explosion
- sparkle afternoon as motek
- the simple sample as tahiti80
- squaredance as phoenix
- sarin as milhaven
- SunCape as Neu!
- the telegraph reverb as M83
- pain is gone as tokio hotel
- vuje as the cranberries
===o0o===
for RSVP :
Sdr Dika Kotop (0856 9450 7419/021 - 9956 2428)
dikakotop@yahoo.co.id
YM : kotopdika
FB : Indika Sumardi
hope it will be the last cover show from us
hope it will be the last cover show from us
===o0o===
"Nonton gratis Zuper Youth 5!!! Music from tricolor and triband flags, duitnya bisa dipake buat charity pas acara. Yang kekumpul nanti bakal disumbangin ke Omah Sinau (OSIN). Seberapa peserpun akan berarti bagi masa depan tunas bangsa!"
"Nonton gratis Zuper Youth 5!!! Music from tricolor and triband flags, duitnya bisa dipake buat charity pas acara. Yang kekumpul nanti bakal disumbangin ke Omah Sinau (OSIN). Seberapa peserpun akan berarti bagi masa depan tunas bangsa!"
"Care for indie bands, care more for children education"
Tuesday, July 13, 2010
Tika & The Dissidents: Berburu Kepala di Salihara
Tulisan saya yang dimuat di Rebelzine.
Setelah sukses menyelenggarakan pertunjukan di kota pelajar, Yogyakarta, akhir April lalu, pada Sabtu, 12 Juni 2010, Tika and The Dissidents kembali membuat gelaran serupa di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Misinya tetap sama: “Pencarian Kepala.” Bagi masyarakat penikmat musik di Jakarta, penampilan mereka kali ini memang sangat dinanti-nanti. Ini terbukti dari ludesnya tiket sejak H-2.
Acara dijadwalkan mulai pukul 20.00, namun para penonton sudah mulai berdatangan sejak sore hari. Bahkan hujan yang seharian mengguyur ibukota di hari itu tak sedikitpun menyurutkan niat mereka untuk menyaksikan penampilan salah satu talenta berbakat dari skena indie tanah air ini.
Tepat sesuai jadwal, ditandai lebih dulu dengan bunyi gong khas Teater Salihara, para penonton beranjak tertib masuk ke dalam arena pertunjukkan. “Gelaran ini di konsep dengan sangat matang,” ujar saya dalam hati. Ini terlihat dari properti dan set area yang digunakan untuk melengkapi aksi band ini. Ada sebuah ayunan yang menjadi singgasana untuk sang biduanita. Lalu tampak pula beberapa lukisan kepala yang digantung berjajar dan di jadikan latar belakang pentas. Selain itu ada beberapa perkusi dan ada sebuah ranjang besi yang diletakkan di sisi kanan panggung.
Pertunjukkan diawali dengan tembang berjudul Gugur Sepatu. Lagu ini diambil dari album solo Tika, Frozen Love Songs (2005). Suasana muram nan eksotis pun sukses mereka ciptakan di materi pengantar ini. Kemudian disusul berturut-turut dengan Polpot dan Fever Fairytale. Memasuki tembang ke empat, barulah Tika (vokal) mulai menyapa penonton. Ia berusaha mencairkan suasana yang terkesan menegang sejak awal. Tak pelak pembahasan mengenai video syur dari kalangan selebritas papan atas negeri ini pun menjadi bahan celoteh sang biduanita.
Pada tembang kesebelas, Tika mengajak Mian Tiara untuk berduet menyenandungkan Uh Ah Lelah. Seolah ingin meresapi tema lagunya, Uh Ah Lelah mereka senandungkan di atas ranjang. Setelahnya, Tika and the Dissidents membawakan bocoran materi untuk album selanjutnya berjudul Psycotropicsun.
Sebagai pamungkas dari gelaran ini, Under Their Feet dimainkan. Seluruh personil pamit undur diri usai tembang ini berakhir, lalu beranjak ke belakang panggung. Namun, bagai anak-anak yang tidak rela tontonannya berakhir, para penonton yang hadir merengek minta tambahan sampai seluruh personil Tika and The Dissidents kembali ke atas pentas. Ketika terpenuhi, mereka bertepuk riuh. Seluruh penonton pun kemudian berdiri untuk sama-sama menyanyikan tembang kebangsaan para buruh, Mayday, yang sekaligus –benar-benar– menjadi penutup keseluruhan pertunjukkan malam itu.
Teks: Yanti Kusumadewi/Foto: Dok. Komunitas Salihara
Setlist:
- Gugur Sepatu
- Polpot
- Fever Fairytale
- Waltz Muram
- Venus Envy
- Clausmophobia
- Infidel Castratie
- Tentang Petang
- Red Red Cabaret
- 10. 20 Hours
- Uh Ah Lelah (with Mian Tiara)
- Psycotropicsun (New Song)
- Under Their Feet
Encore: Mayday
Friday, July 9, 2010
Mind Deer, do you mind, dear?
Mind Deer - The Humming Song
we don't need lyrics. cause it's all in our head.
we just sing along, without saying a word.
run and round we go, like the wind that blows!
weeps all nonsense, lick that wound in your tongue. and feel that beautiful sound!
the sound that came, out of nowhere. then all we know we just sitting there!
humm..humm..humm.
no space to peace there. Merry go round give me peace there.
no space to peace there. only dream that always be there!
no space to peace there. all the wound, i miss you there.
Thursday, July 8, 2010
Juang Bujang
Postingan yang saya dedikasikan untuk Idham Saputra. *request sih minta di bikinin postingan di blog, aneh banget :p* Dan karena saya sedang amat sangat tidak kreatif maka inilah sedikit -katakan saja- wejangan untuk teman saya yang sering kali mengaku tampan, yang mana belakangan ini sering saya jadikan tempat curhat tidak jelas.
===oo0oo===
===oo0oo===
Ini fotonya Idham, sengaja di beginiin biar makin keluar aura tampannya :p
===oo0oo===
"...Anak orang kaya, kaya bukan karena orang tuanya yang kaya. Anak orang miskin, miskin bukan karena orang tuanya yang miskin." (Angkasa Yudistira - Juang Bujang)
===oo0oo===
Ini fotonya Idham, sengaja di beginiin biar makin keluar aura tampannya :p
Subscribe to:
Posts (Atom)