
Ya, manusia, yang selama ini saya anggap baik, penuh perhatian dan kasih sayang. Betapa tidak, sedari saya kecil saya dan ratusan teman-teman saya yang lain di rawat, di berikan tempat tinggal yang menghindari saya dari panas terik dan dingin angin serta basah hujan. Saya tidak pernah tau bagaimana rupa ayah atau ibu saya, rasa-rasanya saya yatim piatu sedari menetas. Saya di tetaskan oleh manusia, di dalam ruangan kecil dan di beri kehangatan dari bohlam lampu yang menyala dengan jarak sangat dekat yang kadang terasa terlalu panas. Sehari kemudian saya dan teman-teman lainnya di pindahkan keruangan yang lebih besar, bohlam lampu yang di pasang lebih kecil ukurannya, lebih tinggi pula diletakkannya. Diberikannya kami makanan dan minuman yang sarat gizi sehingga kami dapat tumbuh dengan pesat dalam waktu singkat.
Lalu, sejak dua hari lalu, segala anggapan positif saya tentang manusia itu berubah sudah. Dua hari lalu, sebagian teman saya sudah mengalami nasib yang sebentar lagi juga akan saya alami. Mereka, ratusan jumlahnya, dimasukkan secara paksa ke dalam keranjang-keranjang berukuran tinggi sangat minim, diikat kaki-kakinya, dan dua manusia yang sekarang sedang berada di belakang kemudi mobil box ini tersenyum sumringah.
Awalnya saya masih tidak paham, tapi lalu ada seekor ayam jago yang sudah tinggal lebih lama disana, hampir setahun akunya, dia bercerita bahwa sejak dahulu kala dua manusia itu, suami istri, memang selalu melakukan pembantaian besar-besaran kepada ayam-ayam yang mereka pelihara sejak kecil. Kalian yang sudah berusia 58-60 hari akan dibawa ke suatu tempat dimana kepala-kepala kalian akan di sembelih dengan pisau yang sangat tajam, kemudian kalian akan dilemparkan ke dalam drum berisi air panas, setelahnya bulu-bulu kalian akan di sembelih lalu tubuh kalian akan di potong-potong menjadi beberapa bagian. Begitulah cerita si ayam jago yang sejak dua hari lalu mejadikan saya selalu mengalami mimpi buruk.
bersambung...
p.s.: gambar ayam diambil dari sini
0 comments:
Post a Comment