Eh, tau enggak? Saya kepingin curhat, boleh?
Ya harus boleh lah, ini kan blog saya, hehe.
Terus kalo dibaca orang gimana?
Ya gapapa sih, ini kan blog, namanya orang bikin blog dan nulis di blog pasti supaya dibaca sama orang lain.
Nah, kalo orang yang jadi objek curhatan yang baca gimana?
Ah, pasrah aja lah, mau curhat aja ribet banget sih, harus banyak pertimbangan begini.
Yaudah, emang mau curhat apa sih?
Nah, gitu dong dari tadi, hehe.
Kata bang haji Pidi Baiq "enggak bisa tidur karena senang, itu lebih baik, daripada karena ruwet".
Hah? Maksudnya? Mau curhat apaan sih, kok bawa-bawa Pidi Baiq segala?
Ya itu, saya semalem enggak bisa tidur, tapi (kayaknya) karena lagi seneng, masih belom pasti senengnya sejak kapan, mungkin Sabtu, mungkin Minggu, mungkin Jumat atau mungkin sejak berbulan-bulan yang lalu.
Lah, emangnya seneng gara-gara apa, kok enggak tau kapan mulainya? aneh ih! :p
Iya, saya lagi seneng, kesemsem, enggak tau deh itu namanya apa, tapi yang pasti bikin saya enggak konsen ngapa-ngapain.
Wah, kesenangan negatif ya?
Eh, jangan nuduh sembarangan dong, saya kan anak baik-baik, masa gak percaya sih kalo saya anak baik-baik.
Terus kenapa jadi enggak bisa konsen begitu?
Iya, soalnya pikiran saya fokus sama yang ini nih:
Emang dia siapa?
Adalah pokoknya, kok malah jadi kepengen tau banget gitu sih, pokoknya mah dia aja, haha.
Tadi katanya mau curhat, kok curhatnya cuma setengah-setengah.
Terserah aja dong, ini kan blog saya, mau curhat full version kek, mau curhat half version kek, hehe :p
Udah ya, saya mau lanjut kerja, itu juga kalo konsen, kalo enggak konsen juga ya ngapain kek :D
Menteng di siang bolong kurang kerjaan padahal lagi ada di kantor, Juni 2010
Tuesday, June 22, 2010
Friday, June 18, 2010
Balada Anak Ayam

Ya, manusia, yang selama ini saya anggap baik, penuh perhatian dan kasih sayang. Betapa tidak, sedari saya kecil saya dan ratusan teman-teman saya yang lain di rawat, di berikan tempat tinggal yang menghindari saya dari panas terik dan dingin angin serta basah hujan. Saya tidak pernah tau bagaimana rupa ayah atau ibu saya, rasa-rasanya saya yatim piatu sedari menetas. Saya di tetaskan oleh manusia, di dalam ruangan kecil dan di beri kehangatan dari bohlam lampu yang menyala dengan jarak sangat dekat yang kadang terasa terlalu panas. Sehari kemudian saya dan teman-teman lainnya di pindahkan keruangan yang lebih besar, bohlam lampu yang di pasang lebih kecil ukurannya, lebih tinggi pula diletakkannya. Diberikannya kami makanan dan minuman yang sarat gizi sehingga kami dapat tumbuh dengan pesat dalam waktu singkat.
Lalu, sejak dua hari lalu, segala anggapan positif saya tentang manusia itu berubah sudah. Dua hari lalu, sebagian teman saya sudah mengalami nasib yang sebentar lagi juga akan saya alami. Mereka, ratusan jumlahnya, dimasukkan secara paksa ke dalam keranjang-keranjang berukuran tinggi sangat minim, diikat kaki-kakinya, dan dua manusia yang sekarang sedang berada di belakang kemudi mobil box ini tersenyum sumringah.
Awalnya saya masih tidak paham, tapi lalu ada seekor ayam jago yang sudah tinggal lebih lama disana, hampir setahun akunya, dia bercerita bahwa sejak dahulu kala dua manusia itu, suami istri, memang selalu melakukan pembantaian besar-besaran kepada ayam-ayam yang mereka pelihara sejak kecil. Kalian yang sudah berusia 58-60 hari akan dibawa ke suatu tempat dimana kepala-kepala kalian akan di sembelih dengan pisau yang sangat tajam, kemudian kalian akan dilemparkan ke dalam drum berisi air panas, setelahnya bulu-bulu kalian akan di sembelih lalu tubuh kalian akan di potong-potong menjadi beberapa bagian. Begitulah cerita si ayam jago yang sejak dua hari lalu mejadikan saya selalu mengalami mimpi buruk.
bersambung...
p.s.: gambar ayam diambil dari sini
Labels:
fiction
Subscribe to:
Posts (Atom)
Tuesday, June 22, 2010
Ceracau Monolog
Eh, tau enggak? Saya kepingin curhat, boleh?
Ya harus boleh lah, ini kan blog saya, hehe.
Terus kalo dibaca orang gimana?
Ya gapapa sih, ini kan blog, namanya orang bikin blog dan nulis di blog pasti supaya dibaca sama orang lain.
Nah, kalo orang yang jadi objek curhatan yang baca gimana?
Ah, pasrah aja lah, mau curhat aja ribet banget sih, harus banyak pertimbangan begini.
Yaudah, emang mau curhat apa sih?
Nah, gitu dong dari tadi, hehe.
Kata bang haji Pidi Baiq "enggak bisa tidur karena senang, itu lebih baik, daripada karena ruwet".
Hah? Maksudnya? Mau curhat apaan sih, kok bawa-bawa Pidi Baiq segala?
Ya itu, saya semalem enggak bisa tidur, tapi (kayaknya) karena lagi seneng, masih belom pasti senengnya sejak kapan, mungkin Sabtu, mungkin Minggu, mungkin Jumat atau mungkin sejak berbulan-bulan yang lalu.
Lah, emangnya seneng gara-gara apa, kok enggak tau kapan mulainya? aneh ih! :p
Iya, saya lagi seneng, kesemsem, enggak tau deh itu namanya apa, tapi yang pasti bikin saya enggak konsen ngapa-ngapain.
Wah, kesenangan negatif ya?
Eh, jangan nuduh sembarangan dong, saya kan anak baik-baik, masa gak percaya sih kalo saya anak baik-baik.
Terus kenapa jadi enggak bisa konsen begitu?
Iya, soalnya pikiran saya fokus sama yang ini nih:
Emang dia siapa?
Adalah pokoknya, kok malah jadi kepengen tau banget gitu sih, pokoknya mah dia aja, haha.
Tadi katanya mau curhat, kok curhatnya cuma setengah-setengah.
Terserah aja dong, ini kan blog saya, mau curhat full version kek, mau curhat half version kek, hehe :p
Udah ya, saya mau lanjut kerja, itu juga kalo konsen, kalo enggak konsen juga ya ngapain kek :D
Menteng di siang bolong kurang kerjaan padahal lagi ada di kantor, Juni 2010
Ya harus boleh lah, ini kan blog saya, hehe.
Terus kalo dibaca orang gimana?
Ya gapapa sih, ini kan blog, namanya orang bikin blog dan nulis di blog pasti supaya dibaca sama orang lain.
Nah, kalo orang yang jadi objek curhatan yang baca gimana?
Ah, pasrah aja lah, mau curhat aja ribet banget sih, harus banyak pertimbangan begini.
Yaudah, emang mau curhat apa sih?
Nah, gitu dong dari tadi, hehe.
Kata bang haji Pidi Baiq "enggak bisa tidur karena senang, itu lebih baik, daripada karena ruwet".
Hah? Maksudnya? Mau curhat apaan sih, kok bawa-bawa Pidi Baiq segala?
Ya itu, saya semalem enggak bisa tidur, tapi (kayaknya) karena lagi seneng, masih belom pasti senengnya sejak kapan, mungkin Sabtu, mungkin Minggu, mungkin Jumat atau mungkin sejak berbulan-bulan yang lalu.
Lah, emangnya seneng gara-gara apa, kok enggak tau kapan mulainya? aneh ih! :p
Iya, saya lagi seneng, kesemsem, enggak tau deh itu namanya apa, tapi yang pasti bikin saya enggak konsen ngapa-ngapain.
Wah, kesenangan negatif ya?
Eh, jangan nuduh sembarangan dong, saya kan anak baik-baik, masa gak percaya sih kalo saya anak baik-baik.
Terus kenapa jadi enggak bisa konsen begitu?
Iya, soalnya pikiran saya fokus sama yang ini nih:
Emang dia siapa?
Adalah pokoknya, kok malah jadi kepengen tau banget gitu sih, pokoknya mah dia aja, haha.
Tadi katanya mau curhat, kok curhatnya cuma setengah-setengah.
Terserah aja dong, ini kan blog saya, mau curhat full version kek, mau curhat half version kek, hehe :p
Udah ya, saya mau lanjut kerja, itu juga kalo konsen, kalo enggak konsen juga ya ngapain kek :D
Menteng di siang bolong kurang kerjaan padahal lagi ada di kantor, Juni 2010
Labels:
just a
Friday, June 18, 2010
Balada Anak Ayam

Ya, manusia, yang selama ini saya anggap baik, penuh perhatian dan kasih sayang. Betapa tidak, sedari saya kecil saya dan ratusan teman-teman saya yang lain di rawat, di berikan tempat tinggal yang menghindari saya dari panas terik dan dingin angin serta basah hujan. Saya tidak pernah tau bagaimana rupa ayah atau ibu saya, rasa-rasanya saya yatim piatu sedari menetas. Saya di tetaskan oleh manusia, di dalam ruangan kecil dan di beri kehangatan dari bohlam lampu yang menyala dengan jarak sangat dekat yang kadang terasa terlalu panas. Sehari kemudian saya dan teman-teman lainnya di pindahkan keruangan yang lebih besar, bohlam lampu yang di pasang lebih kecil ukurannya, lebih tinggi pula diletakkannya. Diberikannya kami makanan dan minuman yang sarat gizi sehingga kami dapat tumbuh dengan pesat dalam waktu singkat.
Lalu, sejak dua hari lalu, segala anggapan positif saya tentang manusia itu berubah sudah. Dua hari lalu, sebagian teman saya sudah mengalami nasib yang sebentar lagi juga akan saya alami. Mereka, ratusan jumlahnya, dimasukkan secara paksa ke dalam keranjang-keranjang berukuran tinggi sangat minim, diikat kaki-kakinya, dan dua manusia yang sekarang sedang berada di belakang kemudi mobil box ini tersenyum sumringah.
Awalnya saya masih tidak paham, tapi lalu ada seekor ayam jago yang sudah tinggal lebih lama disana, hampir setahun akunya, dia bercerita bahwa sejak dahulu kala dua manusia itu, suami istri, memang selalu melakukan pembantaian besar-besaran kepada ayam-ayam yang mereka pelihara sejak kecil. Kalian yang sudah berusia 58-60 hari akan dibawa ke suatu tempat dimana kepala-kepala kalian akan di sembelih dengan pisau yang sangat tajam, kemudian kalian akan dilemparkan ke dalam drum berisi air panas, setelahnya bulu-bulu kalian akan di sembelih lalu tubuh kalian akan di potong-potong menjadi beberapa bagian. Begitulah cerita si ayam jago yang sejak dua hari lalu mejadikan saya selalu mengalami mimpi buruk.
bersambung...
p.s.: gambar ayam diambil dari sini
Subscribe to:
Posts (Atom)